Perkembangan teknologi yang disematkan ke ponsel pintar beberapa tahun terakhir ini membuat Aurelio De Laurentiis, Presiden Napoli khawatir ini akan memberikan dampak yang buruk kepad a keberlangsungan sepakbola.
Kekhawatiran ini disampaikannya dengan mengatakan kalau beragam fitur menarik yang ada di ponsel pintar bisa membuat anak muda tidak tertarik untuk datang melihat pertandingan sepakbola di stadion.
Ia mengatakan kalau stakeholder sepakbola harus melihat kenyataan ini sebagai ancaman untuk perkembangan sepakbola. Olahraga yang menjadi favorit dunia ini harus memikirkan perombakan sehingga tidak akan mati dimakan oleh waktu.
De Laurentiis mengakui kalau mereka sudah melakukan riset mengenai minat anak muda yang datang ke stadion. Kini, banyak anak muda yang lebih suka untuk bermain dengan ponsel mereka dibandingkan untuk datang ke stadion sepakbola atau bahkan bermain sepakbola.
“Jika kita tidak segera mengubah peraturan permainan, dan menjadikannya tontonan yang lebih baik, anak muda akan meninggalkan kita, dan sepakbola tidak lagi menjadi bagian dari pusat kehidupan kita,” ujar De Laurentiis diwartakan laman Daily Mail.
“Penelitian saya menyebutkan orang berusia delapan hingga 25 tahun telah berhenti menonton sepakbola, dan mereka lebih memilih menggunakan ponsel cerdas. Mereka (ponsel cerdas) benar-benar telah mengubah anak-anak kita.”
“Saya tidak mengatakan kebiasaan menonton sepakbola secara langsung di stadion akan mati. Tapi sekarang ada ‘stadion virtual’ yang menarik miliaran orang untuk memainkan gim yang saling berhadapan satu dengan yang lainnya.”
“Siapa yang tahu apakah kita akan berhasil membawa mereka kembali ke jalur olahraga terbesar dan paling berpengaruh di dunia, atau tidak?”
De Laurentiis yang sejak tahun 2004 membeli Napoli, sudah mengubah wajah klub kota pelabuhan tersebut. Meski mereka bermain pada Serie C1, tetapi Napoli berhasil mencatatkan rekor jumlah rata-rata penonton di musim 2004/2005, yakni 51000 per pertandingan. Angka ini bisa mengalahkan rata-rata penonton pada Serie A.
Beberapa tahun kemudian ia pun berhasil menciptakan Napoli untuk menjadi klub yang disegani seperti pada era Diego Maradona. Napoli kini selalu berada di lima besar klasemen sejak 2010/2011, dua tahun setelah mereka mendapatkan tiket promosi ke Serie A.
