Liam Brady yang merupakan legenda Arsenal mengatakan bahwa strategi transfer klub bola yang dijuluki sebagai The Gunner saat ini benar-benar tidak berguna.
Setelah musim sebelumnya tidak berhasil meraih tiket berlaga di pentas Eropa, klub bola dari London Utara ini segera membenahi bagian dalam timnya. Cara yang telah dilakukannya yaitu mendatangkan pemain bola baru ke Emirates Stadium.
Arsenal mengambil keputusan untuk membeli nama pemain-nama pemain layaknya Ben White, Albert Sambi Lokonga, Aaron Ramsdale, Nuno Tavarez, Takehiro Tomiyasu, serta Martin Odegaard. Untuk pembelian nama pemain pertama tim bola papan atas Liga Inggris tersebut harus merogoh kantongnya hingga sebanyak 50 juta pounds yang setara dengan kisaran 1 triliun rupiah.
Akuisisi pemain bola baru di musim panas tahun 2021 oleh The Gunners menempelkan cap sebagai tim dengan pengeluaran terbesar di Liga Inggris. Ini merupakan hal yang amat kontradiktif karena klub papan atas Liga Inggris ini sudah memiliki nama sebagai suatu tim bola yang tidak suka berlaku boros di bursa transfer.
Hal yang menarik dari pemain bola-pemain bola yang diakuisisi oleh Arsenal adalah semuanya pemain muda. “Pemain Muda” merupakan pemain yang memiliki umur kurang dari 25 tahun serta mereka akan diarahkan sebagai kekuatan tim London Utara di musim pertandingan pada tahun-tahun berikutnya. Meskipun demikian, strategi transfer yang dilakukan oleh Arsenal dinilai tidak berguna oleh Liam Brady.
Liam Brady mengungkapkan kepada Daily Mail bahwa bekas klubnya tersebut membutuhkan identitas dan itu tidak ada. Oleh karenanya dia menilai The Gunners akan mendapatkan kesulitan saat bertanding melawan Chelsea dan Manchester City karena adanya Roman Abramovich dan Abu Dhabi.
Sejarah Arsenal yang mampu menguasai Piala FA 1978/1979 pun mengatakan jalan terakhir dalam persaingan yaitu mendatangkan pemain yang baik. Dia menuturkan Leicester City serta Liverpool telah menampakkannya. Sementara itu dia menilai bekas klubnya tidak jelas. Tuturnya pelatihan agak membantu dengan menelurkan Bukayo Saka serta Emile Smith Rowe.
Namun demikian, lelaki berumur 65 tahun itu berpendapat sekarang penerimaan tidak berlangsung baik. Dia mengatakan Red London sebaiknya mencontoh Liverpool yang mana merekrut Phillipe Coutinho dengan harga rendah, tetapi melepasnya dengan harga tinggi hingga dua kali lipat. Sampai membantu The Reds sukses mengamankan kontrak Virgin van Dijk serta Alisson. Sedangkan di tim yang pernah dia bela tidaklah begitu.
Agar tahu, pemain bola yang direkrut oleh Arsenal di musim panas 2021 baru dapat mempersembahkan 2 kemenangan pada Liga Inggris sampai pekan ke-5.